Wednesday, 26 February 2014

Mengenal Borland Delphi

mengenal delphi
Borland Delphi 7 merupakan bahasa pemrograman berbasis Windows . Delphi 7 dapat membantu untuk membuat berbagai macam aplikasi yang berjalan di sistem operasi Windows , mulai dari sebuah program sederhana sampai dengan program yang berbasiskan client/server atau jaringan. Delphi , termasuk aplikasi yang dapat digunakan untuk mengolah teks, grafik, angka, database dan aplikasi web.
Untuk mempermudah pemrogram dalam membuat program aplikasi, Delphi menyediakan fasilitas pemrograman yang sangat lengkap. Fasilitas pemrograman tersebut dibagi dalam dua kelompok, yaitu object dan bahasa pemrograman. Secara ringkas object adalah suatu komponen
yang mempunyai bentuk fisik dan biasanya dapat dilihat ( visual ). Object biasanya dipakai untuk melakukan tugas tertentu dan mempunyai batasan-batasan tertentu. Sedangkan bahasa pemrograman secara singkat dapat disebut sebagai sekumpulan teks yang mempunyai arti tertentu dan disusun dengan aturan tertentu serta untuk menjalankan tugas tertentu. Gabungan dari objectdan bahasa pemrograman ini sering disebut sebagai bahasa pemrograman berorientasi object atau Object Oriented Programming (OOP) Bahasa pemrograman Delphi merupakan pengembangan dari bahasa Pascal . Tetapi bukan berarti untuk mempelajari bahasa pemrograman Delphi harus mempelajari Pascal terlebih dahulu,
karena Borland Delphi 7 sudah dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan bagi seorang pemula untuk merancang aplikasi berbasis Windows dengan Borland Delphi 7 .
Khusus untuk pemrograman database, Delphi menyediakan object yang sangat kuat, canggih dan lengkap, sehingga memudahkan pemrogram dalam merancang, membuat dan menyelesaikan aplikasi database yang diinginkan. Selain itu Delphi juga dapat menangani data dalam berbagai format database, misalnya format Ms-Access, SyBase, Oracle, Interbase, FoxPro, Informix, DB2 dan lain-lain. Format database yang dianggap asli dari Delphi adalah Paradox dan dBase.
Borland Delphi 7 merupakan pilihan bagi sebagian kalangan programmer untuk membuat aplikasi. Hal ini disebabkan kelebihan yang ada pada Borland Delphi 7 . Berikut ini sebagian kecil dari banyak kelebihan Borland Delphi 7 :
  1. Berbasis Object Oriented Programming (OOP). Setiap bagian yang ada pada program dipandang sebagai suatu object yang mempunyai sifat-sifat yang dapat diubah dan diatur.
  2. Satu file .exe. Setelah program dirancang dalam IDE ( Intergrated Development Environment ) Delphi , Delphi akan mengkompilasinya menjadi sebuah file executable tunggal. Program yang
  3. dibuat dapat langsung didistribusikan dan dijalankan pada komputer lain tanpa perlu menyertakan file DLL dari luar. Ini merupakan sebuah kelebihan yang sangat berarti.
  4. Borland Delphi 7 hadir bersama Borland Kylix 3 yang berbasiskan Linux , sehingga memungkinkan programmer untuk membuat aplikasi multi-platform.
  5. Untuk dapat melakukan instalasi dan menggunakan BorlandDelphi7 dengan normal, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu sebagai berikut :
  • Prosessor Pentium 233 MHZ atau yang lebih tinggi.
  • Sistem Operasi Microsoft Windows XP, Windows 2000, atau Windows 98.
  • Memory Membutuhkan RAM 64 MB untuk edisi Architect , Enterprise dan Professional , kecuali untuk edisi Personal 32 MB. Disarankan 128 MB.
  • Ruang Hard Disk Untuk edisi Architect membutuhkan 124 MB, untuk instalasi compact dan 520 MB untuk instalasi penuh. Untuk edisi Enterprise membutuhkan 124 MB, untuk instalasi compact dan450 MB untuk instalasi penuh. Untuk edisi Professional membutuhkan 110 MB, untuk instalasi compact dan 400 MB untuk instalasi penuh. Untuk edisi Personal membutuhkan 175 MB, untuk instalasi compact dan 160 MB untuk instalasi penuh.
  • CD-ROM drive
  • Monitor SVGA
  • Mouse
  • Demikianlah pengenalan singkat tentang Delphi, Kita harus jeli sebelum menginstall program delphi walaupun program Delphi sendiri hanya membutuhkan kriteria minimum untuk instalasinya.

Moga Bermanfaat.............

Friday, 21 February 2014

Program ini menjelaskan tentang mengubah background toolbar windos Explorer dengan gambar bitmap. Yang dilakukan program ini sangat sederhana, yakni memberikan data value BackBitmapShell pada key HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftInternet ExplorerToolbat dan nilainya merupakan path file bitmap yang digunakan.
Pada Fom rancang 2 Button dan poperty Dialog dengan mengambil OpenPictureDialog, dan juga EditText

Ini Listing program selengkapnya:

Procedure Tform1.Button1Click(Sender:TObject);
begin
if OpenPictureDialog1.Execute then
Edit1.Text:=OpenPicutreDialog1.FileName;
end;

Procedure Tfrom1.Button2Click(Sender:TObject);
var Register:Tregister;
begin
Register:=Tregister.create;
Register.RootKey:=HKEY_CURRENT_USER;
try
try
Register.OpenKey(SoftwareMicrosoftInternet Explorer+ Toolbar,True);
Register.WriteString(BackBitmapShell,Edit1.Text);
ShowMessage(Berhasil mengubah background toolbar+#13+Untuk melihat hasilnya,buka+
"Windows Explorer" baru.);
Except on ERegistryException do
ShowMessage(Gagal mengubah background toolbar explorer);
end;
Finally
Register.CloseKey;
Register.Free;
end;

Selamat mencoba>>>
mau lebih lengkap download Disini

Thursday, 20 February 2014


Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik". Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an

Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (arkeolog Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik

G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu. Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. 

Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini.

Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

corak batik

Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

cara pembuatan batik
Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin
jenis batik
 
jenis batik

 * Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.


      * Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.

     * Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.

Batik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo. ( dari berbagai sumber )
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Atlet sepak bola PPLP berlatih di Stadion Mandala, Jayapura, Papua, Kamis (26/4).

Papua gudangnya pemain sepak bola. Sejak era 1970-an sampai kini pun kerap berganti ketenaran aksi pemain Papua yang mewarnai panggung sepak bola nasional. Tatkala aksi anak Papua menggelitik hati penggila bola Tanah Air, datanglah pujian dan sambutan tanpa batas. Namun, siapa sangka di balik kecemerlangan pemain Papua, pembinaan dasar atlet muda di Papua berjalan seadanya.

Mereka bisa tampil mengesankan bukan dari proses pembinaan yang mapan. Semua ini semata lebih karena semangat dan kemampuan bakat alam yang mereka miliki.

Potret kelam pembinaan atlet muda sepak bola Papua setidaknya terekam dari kondisi Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Papua di Jayapura. Bertahun-tahun pembinaan atlet berlangsung dengan fasilitas seadanya. Program latihan digelar dengan lapangan sepak bola sewaan yang belum memenuhi standar lapangan internasional. Kondisi lapangan bergelombang karena kubangan. Rumput lapangan tumbuh tak merata dan batas bidang lapangan yang tak jelas karena tanpa batas lapangan.

Kondisi ini tentu sangat ironis karena keberadaan PPLP dalam sistem pembinaan prestasi berperan sangat strategis dan mendasar sebagai wadah bagi pembibitan dan pembinaan atlet berbakat. Hal ini mengingat jumlah anak usia sekolah yang besar dan menjadi usia potensial dalam pembinaan prestasi olahraga.

Lewat PPLP, atlet tidak cuma dibina dalam urusan prestasi olahraganya, tetapi juga pendidikannya. Dengan kombinasi pembinaan bakat dan pendidikan, diharapkan terbentuk akhlak dan moral, seperti kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, disiplin, kritis serta kreatif pada atlet.

Sudah terbukti, dari PPLP ini, dari generasi ke generasi lahir pemain berbakat yang ikut membela tim nasional. Sebut saja Adolof Kabo, Yonas Sawor, dan Metu Duaramuri. Mereka atlet bertalenta yang merupakan generasi PPLP Papua pertama yang didirikan pada 1985.

Setelah generasi ini, muncul nama-nama pemain lainnya, seperti Ishak Fatari, Chris Yarangga, Ritam Madubun, dan Aples Tecuari. Pada generasi sekarang, muncul Titus Bonai dan Okto Maniani yang memukau bersama timnas U-23. Yang paling fenomenal tentu sosok Boaz Solossa, pemain 25 tahun yang kini menjadi tulang punggung klub Persipura.

Bukan cuma soal kondisi lapangan yang memprihatinkan, atlet PPLP sepak bola Papua juga dipaksa mengalah untuk asrama penginapan. Gedung yang seharusnya menjadi asrama untuk atlet PPLP justru dipakai untuk kepentingan di luar kegiatan pembinaan olahraga. Bangunan yang semestinya bisa menampung 22 atlet kini dihuni Majelis Rakyat Papua.

Terpisahnya asrama atlet dengan tempat latihan makin membebani atlet PPLP. Setiap selesai latihan pada pagi hari, mereka sudah harus bergegas berangkat ke sekolah yang berlokasi jauh terpisah. Demikian pula saat selesai sekolah, mereka harus kembali ke asrama sebelum menuju lapangan.

Secara konsep, kondisi ini sudah tidak ideal. Karena yang namanya pemusatan latihan, semestinya semuanya sudah terintegritas dalam satu kawasan antara tempat latihan, sekolah, dan asrama. Terlebih lagi, jika pendidikan para atlet disamakan dengan sekolah umum.

”Idealnya, asrama, tempat latihan, dan sekolah dalam satu kawasan. Selain memudahkan proses pendidikan dan latihan, juga untuk pengawasan. Untungnya, para atlet kami bersemangat tinggi. Meski dalam keterbatasan, mereka tetap menjalani pendidikan dan berlatih dengan semangat,” kata Ketua Bidang Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Papua Noach Baransano.

Program latihan

Minimnya alat-alat latihan juga membuat tim pelatih menerapkan program latihan yang sederhana. Penekanan latihan lebih kepada fisik dan pematangan teknik dasar. Tak terlihat struktur pola latihan yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Jangankan alat-alat angkat beban, seragam latihan pun mereka tak punya.

”Untungnya mereka punya bakat alami yang luar biasa. Mereka juga punya semangat dan keinginan kuat untuk maju. Mereka selalu termotivasi dengan keberhasilan senior mereka yang bermain di klub peserta Liga Indonesia ataupun timnas,” kata salah satu pelatih PPLP Papua, Yan Rontini.

Semangat dan antusiasme anak-anak Papua yang masih berusia belasan tahun itu terlihat dalam sesi latihan di lapangan bola SMA YPKK Taruna Dharma, Jumat (27/4). Mereka mengikuti semua instruksi pelatih yang menempa kekuatan fisik mereka.

”Ayo, dua pohon tiga kelinci,” kata sang pelatih. Para pemain yang sedang berlatih mengumpan bola segera berlari berhamburan mencari teman untuk membuat formasi yang diinginkan pelatih. Mereka membuat grup yang terdiri dari dua pemain yang berdiri sebagai pohon, sedangkan tiga pemain lainnya jongkok.

Bagi pemain yang tidak bergerak cepat, tentu tidak akan mendapat teman untuk membuat formasi yang diinginkan pelatih. Sanksinya mereka harus push up sebanyak 10 kali. ”Latihan ini memang terlihat sederhana. Namun, sebenarnya latihan ini untuk mengasah kecepatan respons mereka, keberanian mengambil keputusan, dan bertanggung jawab jika mereka gagal dalam permainan ini,” kata Yan.

Latihan-latihan seperti ini, kata Yan, harus dilakukan untuk menyiasati keterbatasan sarana dan prasarana latihan. ”Kami, tim pelatih, harus kreatif. Kami tidak bisa membiarkan semangat dan antusiasme pemain dalam latihan,” ujarnya menambahkan.

Kerja keras mereka akhirnya terbayar. Sejumlah pemain dipanggil untuk membela tim PON Papua. Bahkan, sejumlah pemain juga direkrut memperkuat timnas PSSI U-16 yang berlaga di Piala AFF beberapa waktu lalu.

Martinus Asso mengaku sangat beruntung bisa bergabung di PPLP. Pemain kelahiran 9 Juni 1996 ini merasa mengalami banyak kemajuan sejak bergabung di PPLP dua tahun lalu. Postur tubuh siswa kelas III SMP ini tidak terlalu tinggi, tetapi kemampuan olah bola dan kecepatan larinya cukup mengagumkan. Tak heran jika Martinus masuk timnas U-16.

Melihat potensi dan sumber daya atlet Papua yang sangat besar di usia sekolah, sepertinya memberi harapan besar. Seandainya bakat alami mereka bisa dibina dengan lebih baik dengan dukungan sarana dan prasarana serta iptek, tak mustahil prestasi sepak bola nasional bisa lebih melambung.

Sumber  :  http://bola.kompas.com/read/2012/05/02/17575727/Ironi.Sepak.Bola.Papua

Wednesday, 19 February 2014

Ini Alasan QPR Pilih Persebaya, Bukan Timnas
Mark Hughes dan Datuk Kamarudin Meranun (c) Bola-Fajar

Queens Park Rangers (QPR) akhirnya mau buka suara kenapa mereka memilih Persebaya Surabaya sebagai lawan di tur pra musim kali ini.

Berbeda dengan beberapa pemain sebelumnya seperti Cesc Fabregas, Xavi Alonso, Pepe, dan Arbeloa yang datang sendiri tanpa klub mereka. QPR datang ke Indonesia full team. Mereka juga membawa pemain rekrutan anyar seperti Park Ji-Sung, Fabio dan Robert Green.

Kedatangan mereka memilih Persebaya sempat menjadi pertanyaan besar. Sebab, jika barisan pemain Spanyol dan Portugal lalu menantang Timnas Indonesia, QPR malah menantang sebuah klub.

"Konsep kita di tur pra musim kali ini memang mencari lawan yang level klub. Bukan national team," jelas salah satu owner QPR, Datuk Kamarudin Meranun.

Orang kedua setelah Tony Fernandes di jajaran elit pemilik QPR itu mengakui kalau klub dipandang sebagai lawan yang sepadan. Sebab, sama-sama menghadapi sebuah liga di musim berikutnya. "Dua lawan kita sebelumnya, Sabah dan Kelantan juga klub," lanjut pria asal Malaysia ini.

"Persebaya dan kota Surabaya kami pilih karena mereka dikenal memiliki suporter yang fanatik. Bonekmania juga menjadi salah satu alasan kami," tambah Kamarudin.

Sumber  :  http://www.bola.net/indonesia/ini-alasan-qpr-pilih-persebaya-bukan-timnas-58765e.html
Ini pengalamanku saat penggantian HD lama ke HD yang baru. Setelah semua data dari HD lama kupindahkan ke HD yang baru, HD yang lama kuformat. Ntah karena kecerobohan atau aku-nya yang bloon pada saat proses instalasi dual OS dengan Ubuntu, partisinya jadi kacau. Boom, seluruh data pada HD baru raib. Sedangkan data pada HD lama sudah kuformat. Lengkaplah penderitaanku saat itu. Tidak ada backup data sedikitpun. Bayangkan saja data yang hilang adalah data yang kukumpulkan selama 4 tahun.



Pokoknya malam itu benar-benar malam yang ga bisa bikin tidur. Setelah proses repair windows dan ubuntu selesai, langsung surfing ke google untuk mencari tool yang bisa merecovery data yang terformat. Hasil pencarian google dengan kata kunci "recovery formated file" langsung tertuju pada salah satu software Recover My Files.


Langsung saja software tersebut kudownload. Namun setelah kuinstall ternyata sofwarenya Trial Version. Sialan, bantai habis tuh trial dengan Astalavista. Hasilnya sukses, program dapat digunakan secara full. hi3x...

Langsung download Sofwarenya disini dan cari cracknya disini, jika masih bingung caranya, pelajari cara mencari crack disini.
Setelah diinstal jangan lupa aktivasi dengan SN yang telah disediakan. Jalankan softwarenya. Langkah pertama pada jendela wizard pilih Complate Format Recover kemudian next.


Langkah selanjutnya akan ditampilkan seluruh partisi Harddisk yang terpasang. Pilih salah satu partisi yang datanya ingin direcover. Kemudian Next.



Kemudian ditampikan jenis-jenis file yang umum digunakan. Pilih secara spesifik atau biarkan lewat saja. Langsung pilih Next.



Langkah berikutnya adalah menunggu proses pencarian dan recover data pada partisi yang telah hilang/terformat. Proses ini cukup memakan waktu, kira-kira 30 - 45 menitan tergantung spesifikasi hardware. Oleh karena itu sebaiknya tidur dulu, jalan-jalan dulu, makan-makan atau ngopi, merokok jangan.



Jika proses telah selesai, akan ditampilkan direktori data berupa folder-folder yang kemaren hilang. Pilih file atau folder yang akan direstore kemudian pilih Save Files. Tentukan tempat penyimpanan file hasil recover dan save.



Bingo... Data yang telah diformat akhirnya bisa kembali dengan utuh. Jangan pernah takut untuk kehilangan dan dapatkan hal baru yang lebih menarik.
Selamat mencoba

Tuesday, 18 February 2014


Karena Berita - Usia Jakarta nyaris 5 abad. Dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung, Jakarta kini berkembang menjadi kota metropolis. Tidak ada lagi rawa-rawa. Sejauh mata memandang, hanyalah gedung-gedung pencakar langit.

Tapi tahukah Anda? Jakarta yang kini menginjak usia 484 tahun sudah 13 kali berganti nama. Data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, cikal bakal Jakarta adalah sebuah kota bernama Kalapa. Laporan para penulis Eropa di abad 16 menyebutkan, Kalapa saat itu menjadi bandar utama kerajaan Hindu bernama Sunda yang ibukotanya Padjajaran.

Namun pada 22 Juni 1527, Fatahillah yang kemudian menjadi penguasa mengganti nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta. Sesuai Keputusan DPR Kota Sementara No. 6/D/K/1956, tanggal itu kemudian dicanangkan sebagai hari jadi kota Jakarta.

Berikut nama-nama yang pernah menjadi sebutan untuk Jakarta:

1. Pada Abad ke-14 bernama Sunda Kelapa sebagai pelabuhan Kerajaan Pajajaran

2. Tanggal 22 Juni 1527 oleh Fatahilah, diganti nama menjadi Jayakarta

3. Tanggal 4 Maret 1621 oleh Belanda untuk pertama kali bentuk pemerintah kota bernama Stad Batavia

4. Tanggal 1 April 1905 berubah nama menjadi Gemeente Batavia

5. Tanggal 8 Januari 1935 berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia

6. Tanggal 8 Agustus 1942 oleh Jepang diubah namanya menjadi Jakarta Toko Betsu Shi

7. Pada September 1945 pemerintah kota Jakarta diberi nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta

8. Tanggal 20 Februari 1950 dalam masa Pemerintahan Pre Federal berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia

9. Tanggal 24 Maret 1950 diganti menjadi Kota Praja Jakarta

10. Tanggal 18 Januari 1958 kedudukan Jakarta sebagai daerah swatantra dinamakan Kota Praja Djakarta Raya

11. Tahun 1961 dengan PP No. 2 tahun 1961 jo UU No. 2 PNPS 1961 dibentuk Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya

12. Tanggal 31 Agustus 1964 dengan UU No. 10 tahun 1964 dinyatakan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.

13. Tahun1999, melalaui UU No 34 tahun 1999 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta, sebutan pemerintah daerah berubah menjadi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan otonominya tetap berada di tingkat provinsi dan bukan pada wilayah kota. Selain itu wilayah DKI Jakarta dibagi menjadi 6, yakni 5 wilayah kotamadya dan satu kabupaten administratif Kepulauan Seribu.
 
Sumber  :  http://rayadipta12.blogspot.com/2011/12/sejarah-13-kali-peubahan-nama-jakarta.html
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!