Saturday 26 October 2013

Benarkah Tes Intelligence Quotient atau IQ dapat menilai kecerdasan manusia?
Kecerdasan manusia tidak dapat diukur dengan indikator tunggal
Ungkapan terkenal Intelligence Quotient atau IQ tampaknya tidak mewakili apa yang kita pikir. Penelitian terbesar yang pernah dilakukan sampai saat ini menyimpulkan bahwa kecerdasan manusia terlalu rumit untuk diukur oleh hanya satu parameter.

Sebaliknya diusulkan untuk menilai "potensi" dari pikiran kita oleh tiga komponen yang berbeda: memori jangka pendek, penalaran logis dan kemampuan verbal .

Intelijen adalah entitas yang kompleks
Tes IQ telah digunakan selama puluhan tahun untuk menilai kecerdasan manusia dan sering turut diperhitungkan dalam memilih kandidat untuk pekerjaan yang berbeda. Meskipun demikian, studi baru menunjukkan bahwa secara fundamental adalah salah karena mengabaikan fakta bahwa pikiran manusia sangat kompleks dan terdiri dari banyak aspek yang berbeda.

"Hasil ini membantah gagasan bahwa satu indikator kecerdasan seperti IQ, dapat menangkap semua variasi dalam kemampuan kognitif dari orang yang berbeda," kata Dr Roger Highfield , salah satu penulis penelitian.

"Semua orang bisa memikirkan orang-orang yang buruk pada penalaran tetapi memiliki memori yang sangat baik dan kemampuan verbal yang menakjubkan. Sekarang kita dapat mengatakan bahwa tidak ada quotient tunggal seperti IQ yang dapat menangkap semua aspek kecerdasan," tambah Dr Highfield.

Survei terbesar yang pernah dilakukan
Penelitian yang dipimpin oleh para ahli dari University of Western Ontario di Kanada, dilakukan secara online dari situs-situs «New Scientist», «Telegraph» dan «Discovery» pada tahun 2010 yang melibatkan 110.000 orang. 44.600 dari mereka dianggap cocok untuk dimasukkan dalam sampel yang diteliti, dan ini merupakan jumlah terbesar yang pernah dipelajari.

Kepada peserta diserahkan 12 penalaran, perencanaan memori, dan tes perhatian, kemudian diminta untuk menjawab pertanyaan tentang kebiasaan pribadi mereka dan preferensi. Setelah menganalisis jawaban, para peneliti melihat bahwa intelijensi menunjukkan pada orang dengan cara yang berbeda dan tidak dapat dinilai dengan ukuran tunggal. Sebaliknya, setidaknya ada tiga indikator penting untuk jenis penilaian seperti: memori jangka pendek, penalaran logis dan kemampuan bahasa.

Setelah itu para peneliti mempelajari hasil scan otak dari 16 peserta dan menemukan bahwa ketiga karakteristik dikaitkan dengan tiga sirkuit terpisah di otak yaitu tiga pola yang berbeda dari aktivitas saraf. "Intinya adalah: apa yang membuat seseorang berbeda dari yang lain adalah kognitif, apa yang sering disebut kecerdasan terlalu kompleks untuk diringkas dalam satu faktor tunggal IQ" kata pemimpin penelitian Profesor Adrian Owen dari Brain and Mind Institute di University of Western Ontario.

0 comments:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!