Friday, 13 December 2013

Bagi yang belum tahu (saya pun baru tahu, pen.) ternyata selimut Kabah yang berwarna hitam itu diganti setahun sekali dengan selimut baru. Unik, proses penggantiannya dilakukan saat musim haji, yakni setiap 9 Dzulhijjah saat kebanyakan jemaah haji berada di Padang Arafah.


Dulu kala Kabah tak seperti yang kita lihat sekarang, tanpa ada kain penutup. Penggunaan kiswah - selimut Kabah - mulai terjadi di bawah kepemimpinan Raja Himyar Assad dari Yaman. Tujuannya, melindungi dinding kabah dari kotoran, debu, serta panas yang bisa membuat bangunan cepat rusak. Selain itu, juga untuk hiasan agar terlihat indah.

Kiswah (arti harfiah: memakai) bobotnya  670 kilo gram dengan ukuran tinggi 14 meter dan panjang mencapai 47 meter. Kiswah terbuat dari sutera murni yang dicelup dalam warna hitam.

Kiswah dihiasi sulaman ayat suci Alquran yang dibuat dari benang-benang emas murni. Walau teknologi mesin sudah digunakan, namun tenaga manusia masih dipakai (handmade) untuk menyulam benang emas di atas kiswah. Kita lihat saja videonya berikut.






Forum Diskusi
Seperti dilansir viva.co.id pemakaian kiswah berawal di masa pemerintahan Raja Himyar Assad dari Yaman. Patut diketahui, dinasti Himyar (atau Himyarite) adalah kerajaan Yahudi di Yaman. Saat ia menguasai Yatrib (kini Madinah) salah seorang putranya ditinggal untuk memimpin kota tersebut, namun dibunuh oleh penduduk Yatrib.

Kita akan selidiki lebih lanjut tentang ini, dan bila Anda memiliki penjelasan dengan referensi sahih, silahkan berbagi dengan kami... :)













Sumber:
viva.co.id
strangeside.com
Categories: , , , , ,

0 comments:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!